Pemerintah Kota Palembang mengklaim kegiatan gotong
royong setiap hari Minggu mampu menghemat anggaran normalisasi sungai lebih
dari Rp17 miliar.
Sebab, untuk membersihkan anak sungai jika tanpa
gotongroyong membutuhkan dana sampai ratusan juta dalam satu kegiatan.
Namun dengan gotong royong bersama masyarakat dan seluruh
instansi terkait di kecamatan dapat menghemat anggaran.
“Sehingga mulai pekan ini, ASN diwajibkan hadir melakukan
gotongroyong ke titik-titik yang sudah ditentukan,” kata Sekretaris Daerah Kota
Palembang Ratu Dewa, usai mengevaluasi kegiatan gotongroyong, Senin
(28/8/2022).
Akan ada sanksi bagi ASN yang tidak hadir dalam kegiatan
gotongroyong ini. Mulai dari sanksi ringan sampai berat. Karena ini merupakan
program unggulan Walikota Palembang Harnojoyo.
“Karena mampu mengefisiensi anggaran sampai lebih dari
Rp17 miliar, maka seharusnya ASN bisa mendukung kegiatan ini. Karena sejauh ini
masih banyak ASN yang tidak ikut gotongroyong,” katanya.
Sebelumnya Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan,
selain mengembalikan aliran anak sungai, gotong royong juga mengembalikan
fungsinya sebagai area serapan air yang bisa mengurasi titik banjir.
“Banyak sampah yang ditemukan di anak sungai, mulai dari
sampah rumah plastik sampai pernah kita temukan kasur, tv rusak dan sampah
besar lainnya yang menyumbat aliran air,” katanya.
Bahkan, sebelum penjajahan Belanda, terdapat 337 anak
Sungai Musi di Palembang. Sejak Indonesia merdeka hingga sekarang jumlah anak
sungai menurun menjadi 97 aliran anak sungai.
“Bayangkan sudah berapa ratus yang hilang? banyak sungai
itu hilang karena dibangun tembok, dan lainnya. Tapi setelah kami melakukan
gotong royong, beberapa anak sungai yang hilang bisa berfungsi lagi,” katanya.
Komentar