Internasional
- Para ilmuwan di Texas A&M University Global Health Research Complex
(GHRC) mengidentifikasi varian baru COVID-19 yang namanya BV-1.
Baru ketemu satu kasus dengan gejala ringan, tetapi dinilai mengkhawatirkan.
Menurut para ilmuwan, temuan ini perlu dilaporkan ke
dunia meski belum bisa dipastikan seberapa signifikan pengaruhnya. Yang pasti,
varian ini memiliki mutasi yang sama dengan beberapa variants of concern (VoC).
"Varian
ini mengkombinasikan penanda genetik secara terpisah berkaitan dengan penularan
yang cepat, penyakit parah, dan resistensi tinggi untuk menetralkan
antibodi," kata virolog dari GHRC, Ben Neuman, dikutip dari tamu.edu,
Jumat (23/4/2021).
Varian baru ini terdeteksi pertama kali pada sampel
saliva atau air liur mahasiswa Texas A&M yang menjalani program
pemeriksaan. Sampel tersebut terdeteksi positif pada 5 Maret, lalu dites ulang
dan terkonfirmasi di rumah sakit.
Pemeriksaan berikutnya pada 25 Maret menunjukkan
mahasiswa tersebut masih positif, mengindikasikan bahwa varian ini mungkin
menyebabkan infeksi lebih lama dibanding COVID-19 biasa pada usia 18-24 tahun.
Hasil negatif baru didapat pada pemeriksaan ketiga , 9 April.
Komentar