Opini
– (25/8) Hari Jumat adalah salah satu hari yang mulia. Imam as-Suyuthi, salah
satu ulama kenamaan secara khusus menulis sebuah buku yang berjudul Nurul
Lam’ah fi Khashaishil Jumah. Buku ini menjelaskan keutamaan-keutamaan yang
dimiliki hari Jumat.
Penjelasan
keutamaan-keutamaan tersebut didukung dengan beberapa hadis nabi dan pendapat
ulama. Salah satu keutamaan hari Jumat adalah menjadi hari raya bagi umat Nabi
Muhammad SAW.
Imam
as-Suyuthi mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibn Majjah sebagai
berikut:
إن
هذا يوم عيد، جعله الله للمسلمين، فمن جاء إلى الجمعة فليغتسل، وإن كان طيب فليمس منه،
وعليكم بالسواك».
Sesungguhnya
hari ini (hari Jumat) adalah hari raya yang telah diberikan Allah SWT kepada
kaum muslim. Setiap orang yang melalui hari Jumat, sebaiknya mandi, jika ia
memiliki minyak wangi, gunakanlah minyak wangi itu, dan bersiwaklah.
Namun
dalam hadis ini ada seorang rawi yang diragukan ketsiqahannya, yaitu Sholih bin
Abi al-Akhdhar. Sehingga hadis ini dianggap daif oleh para ulama. Meskipun
daif, hadis ini masih boleh diamalkan, karena berkaitan dengan fadhail amal.
Selain
hadis ini, ada juga hadis lain yang menguatkan, yaitu hadis riwayat Imam
at-Thabarani berikut:
معاشر
المسلمين إن هذا يوم جعله الله لكم عيدا، فاغتسلوا وعليكم بالسواك»
Wahai
kaum muslimin, sesungguhnya hari ini (hari Jumat) adalah hari yang telah
dijadikan Allah SWT sebagai hari raya bagi kamu semua. Maka mandilah dan
bersiwaklah.
Hadis
ini juga dinilai daif karena diriwayatkan secara mursal. Namun menurut
al-Baihaqi ada riwayat lain yang bersambung. Meskipun demikian, hadis ini tetap
bisa diamalkan karena fadhail amal.
Oleh
karena itu, bagi segenap muslim, mari rayakan kehadiran hari Jumat sebagaimana
merayakan hari raya, yaitu tampil dengan pribadi yang bersih.
Komentar