Sriwijayazone.com
- Masker menjadi benda yang wajib digunakan saat berada di luar rumah untuk
mencegah penularan COVID-19. Para ahli mengatakan bahwa
ada beberapa hal penting untuk memilih masker, apalagi setelah ditemukannya
varian baru COVID-19.
"Seiring perkembangan kami saat pandemi ini, kami
menyadari bahwa tidak semua masker itu sama," kata profesor di Department
of Environmental & Occupational Health Sciences, University of Washington,
Dr Martin Cohen.
Masker apa saja yang disarankan ahli, yang dianggap
efektif untuk menangkal varian baru Corona?
Dikutip dari New York Post, berikut
daftarnya.
1. Masker N95
"Standarnya jelas adalah masker N95,
terlepas dari strain COVID," jelas ahli kardiologi di New Jersey, dr
Rajesh Mohan.
N95 juga dinilai sebagai masker terbaik pada
tinjauan komprehensif masker yang dilakukan para peneliti dari Duke University.
Masker ini yang paling efektif dalam skala logaritmik penelitian.
2. Masker bedah
Masker bedah adalah jenis masker paling
efektif kedua yang dapat digunakan. Masker sekali pakai ini merupakan
perlindungan yang baik, dan jauh lebih nyaman daripada masker N95.
"Jika orang memakainya, akan ada sekitar
70 persen penurunan infeksi," ujar dr Mohan.
3. Masker KN95 atau KF94
Aaron Collins yang merupakan insinyur mesin
di Minnesota, meneliti seberapa banyak partikel air dan garam di udara yang
dipompa generator aerosol. Dia membandingkan jumlah partikel di dalam masker
dengan jumlah di luar masker, untuk menentukan keefektifan masker.
Setelah penelitian, ia menemukan bahwa masker
pelindung seperti KF94, KN95, atau N95 adalah masker yang paling efektif.
"N95 jelas yang terbaik, karena dapat
menempel di wajah, tetapi kekurangannya adalah ikat kepala yang dapat merusak
kulit kepala Anda," katanya.
Dalam percobaan tersebut, Collins menemukan
bahwa masker KF94 memiliki perlindungan dari 90 hingga 99 persen, masker KN95
juga memiliki performa yang baik dengan beragam kualitas.
4. Masker dobel.
Masker dobel diklaim lebih baik daripada satu
karena varian baru virus Corona ternyata lebih menular daripada varian
sebelumnya.
"Jika perlindungan pertama Anda tidak
signifikan, seperti syal, Anda bisa memakai lapisan (masker) lain," kata
dr Mohan.
Peneliti lain mendukung pernyataan itu,
mengatakan gabungan masker kain dan masker bedah membuat fungsinya lebih
efektif.
"Jelas, semakin banyak lapisan serat
yang Anda miliki di antara mulut satu orang dan mulut orang lain, risiko
penyebaran infeksi semakin kecil. Tapi bisa mengurangi kegunaannya, seperti
kapasitas untuk bernapas," tambahnya.
"Idenya adalah bahwa itu harus pas tanpa
membuat Anda tidak nyaman," pungkas dr Mohan.
Source : Detik.com
Komentar